Masyarakat Jawa mengenal berbagai macam adat istiadat yang masih dilestarikan dan dijalankan hingga saat ini.. Salah satu adat Jawa yang masih bertahan adalah upacara siraman yang biasa dilakukan sebagai bagian dari upacara pernikahan.. Upacara siraman dilaksanakan sebelum prosesi pernikahan atau ijab kabul dilaksanakan. Biasanya Nahuntuk itu, berikut beberapa pakaian Adat Jawa Tengah beserta kelengkapannya yang wajib kamu ketahui. Let’s check it out guys! 1. Kebaya. Kebaya adalah jenis blus, tunik, atau atasan tradisional yang dikenakan khusus oleh kaum perempuan. Kebaya berasal dari Bahasa Arab abaya yang artinya pakaian. TiketJawa Tengah dan Jawa Timur Diburu di KAI Travel Fair. Minggu, 30 Juli 2017 - 21:29 WIB Oleh : 4 Gaya Seks Bagi Pengantin Baru, Bikin Malam Pertama Bergairah Fit 2 Agu 2022 khususnya di Jawa Barat. Nah, bagi yang membawa anak, berikut 8 tempat wisata anak di Bandung yang bisa dikunjungi Kumpulanmodel baju pengantin adat jawa modern berhijab syari adat jawa solo jawa timur jawa tengah dodotan sangat rekomendasi diacara . Cek harga terbaik sekarang hanya di biggo! Rias Pengantin Surabaya Paes Solo Putri Pengantin Jawa Dodotan Pengantin Mojokerto A Photo On Flickriver from promo pengguna baru ∙ ContohAlat Musik Gamelan Beserta Penjelasannya [Lengkap] January 15, 2022 by Tyo. Alat musik gamelan – Gamelan adalah salah satu alat musik yang terkenal di Indonesia. Alat musik yang satu ini sering kita temui pada beberapa kesenian tradisional di Indonesia, terutama di Jawa. Sebenarnya alat musik gamelan juga terdapat di beberapa daerah CILACAP KOMPAS.TV - Sepasang pengantin terpaksa menggelar pesta resepsi pernikahan di rumahnya yang tergenang banjir di Cilacap, Jawa Tengah. Meskipun lokasi resepsi tergenang banjir setinggi 50 cm, tak menyurutkan para tamu undangan yang ingin mengucapkan selamat kepada pasangan pengantin. mSyy. 5 menit membaca Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki kesenian daerah yang beragam, tak terkecuali dengan Jawa Tengah. Berikut daftar kesenian tradisional khas Jawa Tengah yang wajib kamu ketahui untuk memperkaya pengetahuan. Yuk, simak! 18 Kesenian Tradisional Khas Jawa Tengah 1. Ketoprak Kesenian tradisional khas Jawa Tengah yang pertama adalah Ketoprak yang merupakan pentas sandiwara dari Kota Surakarta. Sumber cerita Ketoprak didapat dari sejarah maupun cerita rakyat yang terkadang diselingi juga dengan komedi. Pemain yang tampil menggunakan baju adat dan diiringi dengan alunan instrumen alat musik khas Jawa Tengah. 2. Wayang Kulit Siapa sih yang tak mengenal pertunjukan kesenian boneka khas Indonesia ini? Wayang Kulit dimainkan oleh seorang dalang yang tampil di balik tirai berbayang. Kesenian tradisional ini juga sudah dimainkan sejak dahulu hingga saat ini pun masih tetap dibuat pertunjukan nya sehingga tetap lestari keberadaan nya. Tokoh-tokoh yang dilakoni Wayang Kulit adalah tokoh dari cerita sejarah agama Hindu, yang ceritanya berasal dari kitab Mahabharata dan Ramayana. Sama seperti Kethoprak, pertunjukan Wayang Kulit juga diiringi alunan instrumen alat-alat musik Jawa Tengah yang dimainkan secara langsung. 3. Wayang Jemblung Wayang Jemblung dikenal sejak dulu sebagai ritual untuk memohon keselamatan atas kelahiran seorang bayi yang baru lahir. Kini, Wayang Jemblung dipertunjukkan sebagai kesenian tradisional Jawa Tengah untuk sarana hiburan yang terus dilestarikan. Bedanya, pertunjukan Wayang Jemblung tidak diiringi alunan instrumen alat musik Jawa Tengah, melainkan dengan nyanyian langsung oleh seorang penembang. 4. Lengger Calung Lengger memiliki arti penari, dan Calung yang berarti gamelan bambu. Kesenian tradisional khas Jawa Tengah ini merupakan tarian dinamis yang gerakannya mengikuti suara gamelan bambu. Penari Lengger Calung memakai kemben dan kain, lengkap dengan selendang yang ditaruh di bahunya. Setidaknya ada 7 pemain gamelan bambu yang mengiringi pertunjukan ini. 5. Begalan Begalan adalah kesenian tradisional khas Jawa Tengah yang berasal dari daerah Banyumas. Pertunjukan Begalan dilakukan sebagai salah satu tradisi di prosesi pernikahan. Yakni saat pengantin pria datang ke rumah sang pengantin wanita atau di tempat digelarnya pernikahan tersebut. Penampil Begalan biasanya merupakan pria paruh baya yang memikul beberapa peralatan dapur tradisional. Seperti tampah, kendi, kipas anyam, dan lain sebagainya. Baca Juga Daftar Kesenian Tradisional Khas Jawa Timur 6. Angguk Angguk bisa dibilang sebagai kesenian tradisional khas Jawa Tengah yang berbeda dari yang lain. Sebab, tarian ini dilakoni oleh 10 penari laki-laki dalam satu kelompok. Dahulu, Angguk digunakan sebagai sarana dakwah agama Islam oleh Kesultanan Mataram. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat juga mengenal Tari Angguk yang berasal dari Kulon Progo, DIY, yang ditampilkan oleh penari wanita dengan kostum yang berbeda. 7. Ebeg Selanjutnya, ada Ebeg sebagai salah satu kesenian tradisional khas Jawa Tengah. Ebeg mirip dengan kesenian Kuda Lumping, yang menampilkan penari yang berlakon seperti prajurit dengan boneka kuda. Kegagahan prajurit yang menunggangi boneka kuda itu ditampilkan sebagai ciri khas tarian Ebeg. 8. Tari Bondan Payung Bukan sembarang tarian, Tari Bondan Payung tampil dengan cerita seorang ibu yang menyayangi anaknya. Penari yang menggunakan pakaian khas Jawa Tengah akan berlakon sambil membawa beberapa properti, seperti boneka bayi, payung, dan kendi. Penari kemudian harus menaiki kendi yang dibawa, dan tidak boleh pecah. Unik, kan? Tari Bondan Payung dibagi menjadi tiga jenis, yakni Tari Bondan Cindongo, Tari Bondan, Mardisiwi, dan Tari Bondan Tani. Tarian ini pun hingga saat ini masih menjadi kesenian tradisional khas Jawa Tengah yang tetap dilestarikan. 9. Tari Gambyong Tari Gambyong merupakan salah satu kesenian tradisional khas Jawa Tengah. Tarian ini ditampilkan dengan gerakan lemah lembut penari yang memiliki kelenturan tubuh. Dahulu, tarian ini dilakukan saat masa panen sebagai wujud rasa syukur petani atas hasil panen. Tak heran jika warna yang mendominasi pada kostum tarian ini adalah kuning dan hijau, yang mana merupakan representasi dari warna padi sebagai produk tani yang utama. 10. Tari Serimpi Kesenian tradisional khas Jawa Tengah sangat bervariasi, salah satunya Tari Serimpi. Tari klasik ini berasal dari Surakarta yang dibawa dari Kesultanan Mataram. Gerakan lemah lembut menjadi ciri khas Tari Serimpi yang ditampilkan dengan iringan suara gamelan Jawa. Baca Juga 34 Pakaian Adat dari Seluruh Indonesia 11. Srandul Tak banyak orang tahu, ternyata Srandul dikenal sebagai dramatari selain Kethoprak. Pelakon memerankan tokoh tertentu sambil sesekali menari dan bernyanyi. Mereka memakai baju adat khas Jawa Tengah, dan ada pula yang tampil memakai topeng. Pertunjukan Srandul biasanya digelar malam hari, lengkap dengan iringan musik gamelan dan alat musik lainnya, serta tembang lagu Jawa Tengah. 12. Rengkong Ada lagi kesenian tradisional yang ditampilkan sebagai wujud rasa syukur setelah masa panen, yakni Rengkong. Kesenian ini dilakoni oleh masyarakat beramai-ramai sambil memikul ikatan padi sebagai hasil panen dengan pikulan bambu atau kayu. Kemudian, pikulan tersebut digoyangkan hingga menimbulkan suara gesekan seperti suara kodok. 13. Macapat Kesenian tradisional Jawa Tengah juga memiliki kesenian di bidang sastra. Macapat merupakan tembang atau puisi tradisional yang sudah ada sejak peralihan masa kerajaan Majapahit menuju dimulainya masa perjalanan Wali Songo. Macapat terdiri dari baris kalimat yang disebut gatra. Setiap gatra ini memiliki beberapa suku kata, dan berakhir pada bunyi sajak akhir atau disebut sebagai guru lagu. 14. Dengklung Dengklung merupakan kesenian tradisional khas Jawa Tengah yang berasal dari Kabupaten Batang. Kesenian religi agama Islam ini berbentuk lantunan salawat yang dinyanyikan sekelompok penyanyi wanita atau pria. Musik dari alat-alat khas Timur Tengah seperti rebana mengiringi pertunjukan Dengklung ini. 15. Tayuban Kesenian tradisional yang satu ini merupakan tarian yang mirip dengan Tari Jaipong dari Provinsi Jawa Barat. Penari wanita dan penari pria menari bersama dengan seutas selendang yang terjuntai di bagian bahu masing-masing. Tayuban kini masih ditampilkan pada pesta pernikahan atau sunatan. Terutama saat penyambutan salah satu mempelai atau saat arak-arakan bocah setelah disunat. 16. Kuda Lumping atau Jathilan Rasanya, hampir semua orang sudah mengetahui salah satu kesenian tradisional khas Jawa Tengah yang dikenal dengan nama Kuda Lumping. Tarian ini dilakoni oleh penari yang menaiki boneka kuda anyaman, sambil memegang pedang. Keterlibatan kekuatan magis juga kerap digunakan oleh penampil sakti nan handal. Dahulu, Kuda Lumping digunakan sebagai ritual magis untuk upacara tertentu. Tapi kini, kesenian Kuda Lumping bisa ditampilkan sebagai pertunjukan hiburan semata. 17. Sendratari Ramayana Sesuai namanya, kisah Ramayana ditampilkan pada kesenian drama tanpa dialog ini. Diceritakan Ramayana berjuang keras untuk menyelamatkan sang istri, Shinta, yang diculik oleh Rahwana. Pertunjukan Sendratari Ramayana, masih bisa kamu temui di area Candi Prambanan secara rutin sejak tahun 1961. 18. Tembang Dolanan Kesenian tradisional khas Jawa Tengah yang terakhir adalah Tembang Dolanan. Lagu-lagu tradisional seperti Cublak-cublak Suweng, Jamuran, dan lainnya dinyanyikan oleh anak-anak. Lagu-lagu ini biasanya dinyanyikan beramai-ramai sambil memainkan permainan tradisional atau sambil menari. Itulah beberapa kesenian tradisional khas Jawa Tengah. Walau di rumah aja, selalu ingat untuk memperkaya pengetahuan dengan rajin membaca buku secara konvensional maupun buku online. Penuhi berbagai kebutuhan buku dan belanja lainnya dengan promo menarik dari kartu kredit ternama. Yuk, miliki kartu kredit online sesuai kebutuhanmu dengan mengajukannya secara mudah lewat sekarang juga! Lebih seperti ini 10 Tahapan Tradisi Pernikahan Jawa Tengah Pernikahan merupakan acara yang khidmat dan penuh dengan kesakralan. Menyatukan dua orang yang berbeda haruslah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan tradisi yang ada. Sudah menjadi hal yang sama-sama kita ketahui, adat penikahan Jawa adalah yang paling banyak rentetannya. Tahapan tradisi pernikahan Jawa Tengah bisa sampai 10 tahapan dan dilakukan beberapa hari. Banyak orang yang beranggapan bahwa tradisi tersebut sangat merepotkan, namun yang namanya adat dan tradisi pasti ada maksud dibaliknya. Ternyata ada makna yang dalam dibalik setiap tahapan tersebut. Berikut penjelasan dan tahapan-tahapannya. Pasang Tarub, Tuwuhan dan Bleketepe Prosesi ini merupakan proses paling awal dalam pernikahan orang Jawa Tengah. Keluarga akan memasang Tarub di pagar-pagar rumah dan sekitarnya sebagai tenda peneduh. Selanjutnya juga dipasang bleketepe sebagai penanda bahwasanya akan ada acara pernikahan di rumah terebut. Tak lupa juga tuwuhan yang biasanya berupa janur, atau kelapa muda. Sungkeman Proses sungkeman biasa dilakukan oleh calon pengantin kepada kedua orantuanya untuk meminta izin melaksanakan pernikahan dan sebagai bukti hormat kepada keduanya. Siraman Sebelum melangkah ke tahap selanjutnya, calon pengantin harus melalui prosesi siraman. Prosesi ini bermaksud sebagai proses membersihkan diri. Biasanya calon pengantin akan disiram oleh kedua orangtuannya, dilanjut oleh kerabat terdekat yang sudah menikah. Dodol Dawet Setelah itu, ada prosesi yang menarik, yakni dodol dawet. Kedua orangtua mempelai akan berjualan dawet. Makna dari proses ini adalah restu dan kesepakatan kedua orang tua untuk melepaskan anaknya menikah. Orang-orang yang membeli dawet membayarnya dengan uang kreweng atau dari tanah liat. Midodareni Midodareni adalah prosesi yang mengharuskan calon pengantin perempuan berdiam diri di dalam kamarnya sejak pukul 6 sore hingga tengah malam. Dalam proses ini pengantin akan ditemani oleh ibu dan kerabat perempuannya untuk berbagi nasihat dan memantapkan hati menuju pernikahan. Di malam harinya, calon pengantin pria akan datang membawakan seserahan yang berisi perhiasan, alat mandi, pakaian, dan lain sebagainya. Balang Gantal Setelah prosesi akad nikah dilaksanakan. Akan dimulai proses adat Jawa yang diawali dengan balang gantal. Yakni sebuah proses pengantin saling melempar daun sirih yang berisi dengan bunga pisang, kapur sirih, tempakau hitam dan gambir. Prosesi ini dimaknai sebagai pasangan yang saling melempar cinta dan kasih sayang. Ngidak Endhog Dalam Bahasa Indonesia berarti menginjak telur. Dilakukan oleh kedua mempelai. Hal ini dimaknai sebagai harapan kedua mempelai untuk memiliki momongan sebagai tanda cinta dan kasih. Sindur Setelah selesai, maka kedua mempelai akan dibentangi dengan sebuah kain yang kemudian kain itu dituntun oleh sang ayah menuju ke tempat pelaminan. Hal ini bermakna bahwa pasangan diharapkan mampu menghadapi peliknya hidup bersama-sama. Kacar-Kucur Yakni kedua mempelai duduk di pangkuan ayah mempelai wanita. Kemudian mempelai pria akan mengucurkan biji-bijian serta uang recehan yang disimbolkan dengan sebuah penghasilan. Dulangan Yakni kedua mempelai akan saling menyuapi di atas pelaminan. Hal ini diartikan sebagai kerukunan dan saling pengertian antara satu sama itu tadi berbagai tahapan dari tradisi pernikahan Jawa Tengah yang sangat banyak rentetannya. Harapannya setiap tahapan menjadi lebih bermakna saat dijalankan dalam kehidupan rumah tangga yang sesungguhnya. Semoga bermanfaat! Kesenian Tradisional Jawa Tengah yang Menarik dan Tetap DilestarikanBerbagai macam kesenian tradisional Jawa Tengah diciptakan masyarakat sebagai bagian dari tradisi dan budaya yang ada di masyarakat. Salah satu kegunaannya yakni sebagai sarana hiburan rakyat. Kesenian tradisional adalah salah satu budaya yang tidak dapat dipisahkan dari keragaman yang dimiliki Tengah adalah salah satu provinsi yang menjadi “jantung” budaya Jawa. Hal tersebut tak terlepas dari pengaruh Keraton Surakarta yang sangatlah kesenian tradisional yang dimiliki masyarakat Jawa Tengah sangat luas adanya, mulai dari kesenian warisan dari zaman kerajaan hingga kesenian pasca zaman Jawa Tengah juga menjadi bagian dari negara Indonesia yang ramai dikunjungi turis. Karena itu pula pendapatan di daerah Jawa bagian Tengah ini bisa bertambah dengan baik dari waktu ke tradisional menjadi ciri khas yang berfungsi untuk mengenalkan daerah asalnya. Oleh karenanya kesenian yang terdapat pada setiap daerah semestinya tetap dilestarikan, termasuk juga kesenian tradisional di Jawa seiring berkembangnya kemodernan zaman saat ini, kesenian tradisional hampir terlupakan oleh sebagian orang. Padahal kesenian tradisional merupakan warisan yang tidak ternilai harganya untuk Indonesia. Oleh karenanya mari kita ulas kembali beberapa di antaranya sebagai upaya melestarikan budaya serta kesenian tradisional yang dimiliki Jawa Kesenian Wayang KulitHampir semua orang mengenal pertunjukan Wayang Kulit. Kesenian boneka khas Indonesia ini dimainkan oleh seorang dalang yang tampil di balik tirai berbayang. Wayang Kulit menjadi kesenian tradisional Jawa Tengah yang masih lestari keberadaannya karena kesenian yang satu ini selalu ditampilkan sejak dulu sampai yang digunakan saat pertunjukan Wayang Kulit berasal dari kitab Mahabharata dan juga Ramayana. Oleh karenanya biasanya tokoh-tokoh yang dilakoni oleh Wayang Kulit merupakan tokoh dari cerita sejarah agama Hindu. Dalam pertunjukannya, kesenian ini juga diiringi oleh alunan instrumen berbagai alat musik khas Jawa Tengah yang dimainkan secara langsung saat itu Kesenian KetoprakKetoprak juga merupakan kesenian tradisional khas Jawa Tengah yang berasal dari Kota Surakarta. Ketoprak ditampilkan dalam pentas sandiwara yang sumber ceritanya didapat dari sejarah ataupun cerita rakyat yang diselingi dengan adanya pemain yang tampil dalam pertunjukan kesenian Ketoprak ini akan menggunakan baju adat. Kemudian mereka tampil diiringi dengan alunan instrumen alat musik khas Jawa Tengah seperti halnya kesenian wayang Kesenian BegalanDaerah Banyumas juga menjadi bagian dari Provinsi Jawa Tengah yang mempunyai kesenian tradisional berupa Begalan. Pertunjukan ini menjadi salah satu tradisi yang diadakan pada prosesi perikahan. Yaitu ketika pengantin pria datang ke kediaman pengantin wanita atau pun datang ke tempat digelarnya resepsi pernikahan kesenian Begalan ini ditampilkan oleh pria paruh baya yang memikul beberapa peralatan dapur tradisional. Seperti kendi, tampah, kipas anyam, bakul, dan lain Tari Bondan PayungTari Bondan Payung bukan sekadar tarian biasa, sebab tarian ini membawakan cerita seorang ibu yang menyayangi anaknya. Penari yang tampil pada pertunjukan tari Bondan Payung biasanya menggunakan pakaian khas Jawa Tengah. Mereka akan berlakon sembari membawa properti pelengkap seperti kendi, payung, dan boneka berada di pementasan, penari harus menaiki kendi dan tidak boleh sampai memecahkannya. Tarian Bondan Payung ini juga dibagi dalam tiga jenis, di antaranya yaitu Tari Bondan Mardisiwi, Tari Bondan Cindongi, dan Tari Bondan Tani. Bahkan sampai saat ini tarian Bondan Payung masih dilestarikan dan terjaga Tari SerimpiKesenian tradisional Jawa Tengah memang sangat bervariasi dan hampir semuanya populer di kalangan masyarakat Indonesia, termasuk juga Tari Serimpi. Tarian ini dibawa dari Kesultanan Serimpi juga merupakan kesenian dari Surakarta. Salah satu ciri khas yang dimiliki oleh kesenian tradisional ini yakni gerakannya yang tampak lemah lembut dan juga diiringi dengan gamelan MacapatSiapa yang tidak tahu dengan Macapat? Kesenian tradisional tersebut merupakan kesenian di bidang sastra. Macapat merupakan puisi tradisional atau tembang yang telah ada sejak peralihan zaman kerajaan Majapahit menuju dimulainya masa perjalanan para Wali kalimat yang terdapat dalam Macapat disebut dengan gatra. Dan pada setiap gatra mempunyai beberapa suku kata serta berakhir pada guru lagu atau yang sering disebut sebagai bunyi sajak Sendratari RamayanaSeperti namanya, pada kesenian ini kisah Ramayana ditampilkan dalam drama tanpa dialog. Diceritakan bahwa Ramayana berjuang dengan kegigihannya untuk menyelamatkan pujaan hatinya, Sinta, yang pada saat itu diculik oleh Sendratari Ramayana ini masih bisa dijumpai di area Candi Prambanan secara rutin sejak tahun 1961. Biasanya pementasan ini digelar pada tiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. Saat ini pementasan masih kerap diadakan dan akan ditampilkan pada panggung terbuka hanya ketika bulan Kemarau, sedangkan pada bulan lainnya maka pementasan digelar di panggung Artikel 7 Kesenian Jawa Tengah Yang PopulerItulah beberapa kesenian tradisional Jawa Tengah yang menarik dan sangat mengagumkan ketika disaksikan, terlebih bila ditonton secara langsung. Pesona dari kesenian tradisional memang tidak pernah pudar. Oleh karenanya jangan biarkan keragaman seni budaya Indonesia tergerus oleh perkembangan cukup sekian informasi mengenai 7 Keseniah Jawa Tengan Populer di atas. Mudah-mudahan dengan informasi tersebut dapat menambah wawasan, sekaligus dapat menjadi referensi untuk kita semua. Semoga bermanfaat!Pencarian yang paling banyk dicarikesenian jawa tengahkesenian jawa tengah ketoprakkesenian jawa tengah dan penjelasannyasejarah kesenian jawa tengahdaftar kesenian di jawa tengah lengkapkesenian jawa tengah topeng irengbudaya seni jawa tengahfestival seni jawa tengahpagelaran seni jawa tengah Jumlah Pengunjung 35,361 Baju Pengantin Adat Jawa Tengah – Hal yang paling yang diperhatikan saat resepsi pernikahan adalah baju pengantin kedua mempelai. Baju pernikahan yang dipakai bisa berasal dari berbagai suku dan agama. Seperti yang diketahui, negara Indonesia memiliki banyak pulau dengan kebudayaan yang berbeda – beda tak terkecuali pulau Jawa. Pulau Jawa merupakan salah satu pulau Indonesia dengan populasi yang paling banyak dan padat. Jika kita berbicara tentang Jawa Tengah, maka tidak lepas dari budaya dan kesenian yang melekat pada daerah ini. Baju Pengantin Adat Jawa Tengah – Dalam artikel ini kita akan membahas mengenai 6 Baju Pengantin Adat Jawa Tengah yang dapat menjadi inspirasi bagi kalian yang ingin mencari pakaian adat untuk pernikahan kalian. Terutama bagi kalian yang ingin melangsungkan pernikahan namun bingung pakaian apa yang dipakai 1. Jawi Jangkep Baju Pengantin Adat Jawa Tengah yang pertama adalah baju Jawi Jangkep. Baju adat Jawa Tengah yang kerap dipakai oleh pasangan pengantin yang mengangkat tema Jawa Tengah termasuk salah satunya pernikahan Putri Presiden Indonesia. Bapak Joko Widodo yaitu Kahiyang Ayu mengenakan pakaian yang berbalutkan baju beskap hitam yang dipadukan dengan kain batik atau jarit sebagai bawahan. Ada 2 macam motif pilihan beskap yang biasa dikenakan oleh pengantin Jawa Tengah yaitu beskap berwarna hitam dan beskap motif meriah, biasanya motif yang digunakan adalah motif bunga. Namun untuk motif yang meriah, biasa dikenakan oleh abdi dalem atau masyarakat kaum menengah. Jawi Jangkep, Baju Pengantin Adat Jawa Tengah – Untuk pemakaian kedua baju beskap ini memiliki fungsi dan situasi yang berbeda. Untuk menghadiri acara formal, maka beskap yang digunakan adalah beskap berwarna hitam dengan hiasan bros atau jam rantai di bagian saku. Untuk acara biasa, maka yang dikenakan adalah beskap motif dengan kain yang lebih tipis. Untuk melengkapi penampilan pria Jawa Tengah, mereka mengenakan blangkon, sandal selop serta keris dan roncean melati yang indah. 2. Kebaya Khas Jawa Tengah Kebaya, Baju Pengantin Adat Jawa Tengah – Baju Pengantin Adat Jawa Tengah selanjutnya adalah Baju Kebaya. Walaupun terdengar sangat umum, namum kebaya ini memiliki kekhasan tersendiri. Untuk kebaya Jawa Tengah ini memiliki dua mode kebaya yang wajib diketahui, yakni kebaya baju dan kebaya kemben baju tanpa lengan, hanya menutupi tubuh sampai dada saja. Untuk permaisuri raja akan mengenakana baju kebaya tertutup dengan bahan beludru hitam. Sedangkan untuk kemben sendiri, kebanyakan dipakai oleh dayang atau para abdi keraton. Namun keduanya dapat di kombinasikan. Kemben sering juga dipakai sebagai baju dalaman, lalu kemudian memakai baju kebaya. Aksesoris yang digunakan untuk menghiasi diantaranya adalah konde, perhiasan, kipas, dan gelang lengan untuk mode kebaya kemben dan juga gelang kaki jika acaranya adalah untuk kostum menari. Baca Juga ya Liburan ke Tempat Wisata di Pati Jawa Tengah, Kunjungi 10 Tempat ini Eleganya5 Baju Adat pengantin Jawa Barat yang harus dicoba 3. Karigaran Karigaran, Baju Pengantin Adat Jawa Tengah – Baju Pengantin Adat Jawa Tengah yang ketiga adalah Karigan. Ini adalah salah satu nama pakaian adat Jawa Tengah yang digunakan oleh para pengantin. Ciri khas dari pakaian ini adalah pada songkok yang panjang. Dahulu pakaian adat ini dikenakan oleh raja. Pakaian Jawa Tengah kebanyakan menggunakan bahan baju dari beludru juga sangat mendominas model baju dari Jawa Tengah ini. Kain beludru memang memberikan efek mengkilat yang mewah dan elegan pada pakaian. Hitam dengan motif dari benang emas juga menjadi identitas utama dari baju adat Jawa Tengah ini. Untuk bawahan yang digunakan disebut dengan kampuh atau dodotan. Dodotan ini lebih berwarna dan pemakaiannya nggak hanya dengan dililit saja, tapi juga dislampirkandi tangan. Jadi ada bagian ekor yang disisakan dan kemudian dipegang dengan dislampirkan di lengan. 4. Basahan, Baju Pengantin Adat Jawa Tengah Basahan, Baju Pengantin Adat Jawa Tengah – Selanjutnya adalah Basahan. Pakaian ini sering digunakan oleh pengantin yang mengangkat adat Jawa Tengah. Untuk pengantin wanita menggunakan Sanggul bernama Paes Ageng dan peci pengantin laki-laki tinggi menjulang. Kalau sebelumnya, baju adat laki-laki adalah Beskap, Surja, atau Batik. Berbeda lagi jika temanya adalah Baju Basahan. Maka di pengantin pria tidak mengenakan pakaian alias bertelanjang dada. Untuk kain batik yang dipakai antara kedua pengantin adalah sama motifnya. Pengantin wanita memakainya sebagai kemben, dan pria memakainya sebagai Dodotan. 5. Baju Batik Baju Batik untuk penganten – foto Baju Pengantin Adat Jawa Tengah yang terakhir adalah Batik. Ini adalah pakaian yang paling digemari dari pakaian adat Jawa Tengah yang dipakai oleh pria dan wanita. Pakaian ini sangat elegan dan sudah bukan rahasia umum jika pakaian ini mendunia. Selain itu pakaian ini dapat dikenakan untuk berbagai acara dan kegiatan. Kebanyak para pria mengenakannya dalam bentuk kemeja lengan panjang atau pendek. Sedangkan wanita akan mengenakannya dalam bentuk dress atau baju atasan. Untuk bawahannya dapat dipadukan sesuai keinginan. Untuk wanita dapat dipadukan dengan rok atau celana. Untuk pria, dapat dipadukan batik dengan celana hitam kain, sarung, atau jeans. Untuk aksesoris yang dikenakan pun bebas seperti kalung, gelang, jam tangan, atau bros. Untuk laki-laki juga dapat mengenakan songko. Adapun pemakaiannya adalah saat acara formal maupun non formal. 6. Baju Penganten Kudusan Baju Pengantin Kudusan Pakaian pengantin yang berasal dari Jawa Tengah selanjutnya adalah pakaian adat pernikahan warga Kudus. Kabupaten Kudus sendiri memiliki berbagai macam busana khas, yang menunjukkan Kota Kretek memiliki ciri perpaduan budaya empat negeri. Keempat negri tersebut Yakni, Jawa, China, Arab, dan Eropa. Sedikitnya ada lima busana budaya khas Kudusan yang dimiliki, yakni busana pengantin Kudusan tata kaji, busana gaya saudagar muslim, busana gaya saudagar pranaan, busana kudusan jas koko, busana kudusan jas koko lan caping kalo pedagang dan berkerudung. Baju penganten adat nikah yang bernama Baju Penganten Kudusan dan tergolong unik. Pakaian tersebut diadopsi busana kesaharian masyarakat terdahulu yang memakai caping kalo dan slendang Baju pengantin adat Kudusan berangsur sudah diminati oleh kaum milineal. Yakni baju adat Kudusan beludru. Pakaian tradisional yang simple tersebut biasanya dipergunakan untuk proses pemotretan pre wedding. YOGYAKARTA & CENTRAL JAVA Type of Collection CassetteArtist/Group Nyi TjondrolukitoAlbum Title Gending-Geding Jawa Upacara Pengantin Yogya & SoloOrigin Yogyakarta dan SoloLanguage JawaYear of Release 1994Label Fajar RecordSerial number 9279Contributor Museum Musik Indonesia Reference Link Tracklist NOSong TitleSongwriterLead VocalOrigin INDEX 1 YOGYA1BindriNo DataNyi TjondrolukitoYogya2Ladra PengantinNo DataNyi TjondrolukitoYogya3Kidung DhandhanggulaNo DataNyi TjondrolukitoYogya4Ladrang SriwidodoNo DataNyi TjondrolukitoYogya INDEX 2 SOLO1MonggangNo DataNyi TjondrolukitoSolo2Kodok Ngorek LarasmayaNo DataNyi TjondrolukitoSolo3Kidung DhandhanggulaNo DataNyi TjondrolukitoSolo4Ladrang SlametNo DataNyi TjondrolukitoSolo Biography Nyi Tjondrolukito is a legendary sinden Female Javanese Singer who is still remembered as a great artist. Her chanting of the song always choose poetry that contains advice. Her lyrics of the song contain advice to respect your parents, seek knowledge, serve the country and love others. Her real name is Turah, born in Dusun Pogung Sleman in 1921 and died in Jakarta in 1997. Her distinctive, fragrant voice, with the richness of “wangsalan” or strings of songs in karawitan, made herself famous, even since the days of the Dutch East Indies. She is the wife of Ki Tjondrolukito, a courtier of the Yogja Palace who teaches his wife the tunes. Apart from practicing vocals, she also learned to dance at Dalem Danurejan at the age of 12. After being appointed as a palace artist, she was given the name Padhasih by Sri Sultan HB VIII. The distribution of Nyi Tjondrolukito’s works with Yogjakarta or Mataraman uyon-uyon has been produced since joining the RRI Jakarta Kerawitan and recorded in many companies. Her most famous works are the unique style and twist in performing the song of Kutut Manggung and Jineman Uler Kambang, who are still role models for all Javanese singers, especially in wayang kulit performances. About Album The album, entitled Gending Gending Ceremony Penganten Yogya and Solo, was produced by Fajar Record in 1994. Fajar Record is a record label that specializes in publishing music or songs from the Central Java region. In this album, accompanied by the musician Ngesthi Budoyo, led by Ki Tjondrolukito, Nyi Tjondrolukito has composed 8 songs. Four songs are the accompaniment of the Yogya City’s traditional wedding ceremony procession, and the other four songs are for the Solo City’s traditional wedding ceremony. In this album, Nyi Tjondrolukito appeared with a different twist, not following the typical sinden style. Story Through out her life, Nyi Tjondrolukito has maintained the good name of the sinden. She restored the sinden’s role as a true artist and devoted her whole life to bringing the musical arts to life. Until her death in 1997, Nyi Tjondrolukito had composed at least 200 songs and her voice has been recorder in more than 100 cassette albums. She also composed the lyrics of several Javanese songs such as Dhandanggula. In addition to working full time as a song composer, Nyi Tjondrolukito also founded the Ngesti Budaya Dance School. To commemorate her services and work in advancing the world of Indonesian sinden, the Sleman Regency government also immortalized her name as a street name. “Nyi Condrolukito” Street was used to change the name of “Monument Jogja Kembali” Street. Nyi Condrolukito Street stretches from the road from Petinggen Boundary to the intersection of the Jogja Return Monument. Value This recording shows the cultural diversity in the customs of the wedding ceremony in Indonesia. The songs that accompanied the wedding procession in two adjacent areas, namely Yogya and Solo Area, turned out to have different characters. Not to mention the wedding ceremonies in other areas of the archipelago. Writer Usman Mansur-Museum Musik Indonesia >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> Biography Nyi Tjondrolukito adalah legenda pesinden yang sampai sekarang masih dikenang sebagai seniwati yang besar. Lantunan sindenanya selalu memilih syair yang berisi petuah atau nasehat. Baik itu nasehat untuk menghormati ibu bapak, menuntut ilmu, berbakti kepada negara maupun untuk mecintai sesama. Nama aslinya adalah Turah, lahir di Dusun Pogung Sleman pada tahun 1921 dan meninggal di Jakarta tahun 1997. Suaranya yang khas, harum, dengan kekayaan “wangsalan” atau untaian tembang dalam karawitan, membuat sosok ini begitu terkenal, bahkan sejak zaman Hindia Belanda. Ia isteri Ki Tjondrolukito, seorang abdi dalem Keraton Yogja yang mengajarkan nada-nada kepada isterinya. Selain berlatih olah vocal, dia juga belajar menari di Dalem Danurejan pada usia 12 tahun. Setelah diangkat sebagai seniman kraton, ia diberi nama Padhasih oleh Sri Sultan HB VIII. Tebaran karya Nyi Tjondrolukito dengan uyon-uyon khas Yogjakarta atau Mataraman dihasilkan sejak bergabung dalam Kerawitan RRI Jakarta dan rekaman di banyak perusahaan. Karya Yang terkenal adalah gaya dan cengkok yang khas dalam membawakan gending Kutut Manggung dan Jineman Uler Kambang, yang sampai sekarang ini masih menjadi panutan semua pesinden, terutama dalam pagelaran wayang kulit. About Album Album berjudul Gending Gending Upacara Penganten Yogya dan Solo ini diproduksi oleh Fajar Record pada tahun 1994. Fajar Record adalah sebuah label rekaman yang mengkhususkan diri dalam penerbitan musik atau lagu-lagu dari daerah Jawa Tengah. Dalam Album yang diiringi oleh karawitan Ngesthi Budoyo pimpinan Ki Tjondrolukito ini Nyi Tjondrolukito menembangkan 8 buah lagu. Empat tembang merupakan pengiring prosesi upacara pengantin adat Yogya, dan empat tembang lainnya untuk upacara pengantin adat Solo. Dalam album tersebut Nyi Tjondrolukito tampil dengan cengkok yang berbeda dengan tidak mengikuti gaya sinden pada umumnya. Story Selama hidupnya, Nyi Tjondrolukito teguh menjaga nama baik pesinden. Ia mengembalikan peran pesinden sebagai seniman sejati dan membaktikan seluruh hidupnya untuk menghidupkan kesenian karawitan. Hingga tutup usia di tahun 1997, Nyi Tjondrolukito telah menciptakan setidaknya 200 tembang dan suaranya telah diabadikan dalam lebih dari 100 album rekaman kaset. Ia juga menggubah lirik beberapa tembang Jawa semisal Dhandanggula. Selain berkarya penuh sebagai penggubah tembang, Nyi Tjondrolukito juga mendirikan Sekolah Tari Ngesti Budaya, Untuk mengenang jasa dan kiprahnya memajukan dunia sinden Indonesia, pemerintah Kabupaten Sleman pun mengabadikan namanya menjadi nama jalan. Jalan Nyi Condrolukito digunakan untuk mengganti nama Jalan Monumen Jogja Kembali. Jalan Nyi Condrolukito membentang sejak ruas jalan dari Petinggen Batas Kota hingga perempatan Monumen Jogja Kembali. Value Rekaman ini menunjukkan keanekaragaman budaya dalam adat istiadat upacara penganten yang terdapat di Indonesia. Lagu-lagu yang mengiringi prosesi pernikahan di dua daerah yang berdekatanpun, yaitu Yogya dan Solo ternyata memiliki karakter yang berbeda. Belum lagi upacara pernikahan yang ada di daerah-daerah lain di nusantara. Writer Usman Mansur-Museum Musik Indonesia

musik pengantin jawa tengah